Tampilkan postingan dengan label kitab Pesantren. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kitab Pesantren. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 Februari 2025

kitab ilmu Al kaghidiyah

 Terjemahan kitab Al kaghidiyah 




Daftar isi kitab alkaghiyah :

 

v ilmu kaghidza

v Merubah kertas dengan surat jin 

v BAB UANG GHOIB NAFAQOH

v BAB NAFAQAH

v BAB NAFAQAH

v BAB ASROR HURUF JIM

v BAB ASROR HURUF JIM

v BAB MENARIK  UANG PEMBELI /KONSUMEN AGAR BELANJA KE TOKO KITA

v BAB MENGIRIM SUARA GHOIB (Irsal Hatif)

v BAB IRSAL

v MENGUTUS SUARA GHOIB PADA TARGET

v BAB TALBIS

v Bab Ikhtiar Agung

v BAB MANDAL

v BAB ISTIKHAM AZHIM

v BAB IRSAL HATIF

v BAB MANDAL ASYQAR

v BAB MANDAL SYAHSHI

v BAB BAGHDHAH

v BAB NAFAQOH

v BAB QOSSUL KAGHID

v LITABDIL  ( MERUBAH KERTAS TIDAK AKAN BERUBAH)

v MENCARI BERITA MELALUI MEDIA KERTAS DI MASUKAN KE DALAM MULUT

v Taqshis 

v Menarik uang, emas, dan segalanya

v Merubah kertas dan mengubahnya menjadi uang

v Riyadhoh Ayat kursi

v Merubah kertas atau daun menjadi uang

v Dalam merubah kertas atau daun menjadi uang.

v MANDAL

v SEKH ABDUL MUTHOLIB

v IRSAL MENGIRIM SUARA TANPA JIRIM KE TARGET

v MENGIKAT AGAR TIDAK BISA NIKAH SELAMANYA

v BAB AGAR WANITA YANG DI MAKSUD SERING KELUAR DARAH DARI FARJINYA

v MANDAL ASYQOR

v MANDAL SYAHSYII

v BAB KHODAM SINGA

v ILMU MUKASYFAH

v MANDAL MANGKUK/ sayyid aty

v AGAR BISA HAMIL

v GENDAM JABAT TANGAN

v BAB IRSAL ASMA YA LATHIF

v BAB IRSAL HATIF

v BAB IRSAL HATIF

v KHODAM LIQODOIL HAJAT

v ISTIKHOROH  DALAM IMPIAN

v BAB LIQODLOIL HAJATI

v BAB JALBI MEDIA LILIN

v JALBI DAN IRSAL

v BAB JALBI

v JALBI DAN TAHYID JINQOTTO

v JALBI

v BAB GENDAM JABAT TANGAN

v BAB MENGHADAPI PARA HAKIM DAN PENGUASA

v BAB BAGI ORANG YANG TAKUT SAMA HAKIM

v BAB IRSAL AUNUL LAFUFIN

v MENGELUARKAN BENDA SIHIR DI DALAM TUBUH

v ILMU KASYAF

v BAB IRSAL QOSYDAM A’WAR/ sirep

v MENGUSIR MUSUH DARI TEMPAT TINGGALNYA

v BAB SHOLAT HAJAT LIKODOI HAJAT

v Ayat tabdil dan Taqshis dengan 8 cara

v kaghidziyah sari'ul ijabah

v Asma Qosam Tabdil

v Merubah kertas jadi uang dan mendatangkan uang

 

 



Senin, 17 Juni 2024

Kitab Jurumiyah

 

Kitab Al Jurumiyah 


Terjemahan kitab Al-jurumiyah 


Kitab Al-Jurumiyah adalah Kitab ilmu nahwu (ilmu tentang anatomi dan bentuk-bentuk kata dalam bahasa Arab) yang dikarang oleh Syekh Sonhaji. Kitab ini diperuntukkan untuk para santri yang baru belajar kitab kuning, karena kitab ini disusun secara sistematis dan diolah dengan bahasa yang mudah dipahami. Kitab ini merupakan pedoman level terendah dalam ilmu nahwu.

Al-Ajurrumiyah atau Jurumiyah (bahasa Arab: الآجُرُّومِيَّة‎) adalah sebuah kitab kecil tentang tata bahasa Arab dari abad ke-7 H/13 M. Kitab ini disusun oleh ahli bahasa dari Maroko yang bernama Abu Abdillah Sidi Muhammad bin Daud Ash-Shanhaji alias Ibnu Ajurrum (w. 1324 M).

Rumus-rumus dasar pelajaran bahasa Arab klasik ditulis dengan bentuk berima untuk memudahkan dalam menghapal. Di lingkungan masyarakat Arab kitab ini menjadi salah satu kitab awal yang dihapalkan selain Al-Qur’an.

Di kalangan pesantren tradisional, Kitab Matan al-Ajurrumiyyah merupakan textbook tentang ilmu nahwu (gramatika Bahasa Arab) yang sangat terkenal. Hampir setiap santri yang menimba ilmu di pesantren tradisional mengawali pelajaran tentang bahasa Arab melalui kitab ini. Kitab ini merupakan kitab standar yang merupakan dasar dari pelajaran bahasa Arab. Dalam praktiknya di dunia pesantren, kitab tersebut sering disebut dengan nama Jurrumiyyah.

Versi terjemahan kali ini lebih detail dan gamblang karena di sertakan contoh-contoh kalimat serta di lengkapi dengan skema materi, sehingga dengan mudah memahamkan bagi si pembaca.



DAFTAR ISI

PENGANTAR PENERJEMAH        

DAFTAR ISI  


[PEMBAGIAN KATA]          


BAB I’RŌB (PERUBAHAN AKHIR KATA)

  [Marfū’]        

  [Manshūb]    

  [Majrūr]        

  [Majzūm]      


  Fasal Isim-Isim Mu’rob         


BAB FI’IL (KATA KERJA)    

BAB ISIM-ISIM MARFŪ’     


  Bab Fā’il       

  Bab Naibul Fā’il       

  Bab Mubtada dan Khobar    

  Bab Āmil-Āmil yang Masuk pada Mubtada   

  Bab Na’at     

  Bab Athof     

  Bab Taukīd   

  Bab Badal     


BAB ISIM-ISIM MANSHŪB

  Bab Maf’ūl Bih (Objek)        

  Bab Masdar   

  Bab Zhorof Zaman dan Tempat       

  Bab Hāl (Keadaan)   

  Bab Tamyīz  

  Bab Mustatsnā (Pengecualian)          

  Bab Isim Lā  

  Bab Munādā (Yang Dipanggil)         

  Bab Maf’ūl Min Ajlih

  Bab Maf’ūl Ma’ah     


BAB ISIM-ISIM MAJRŪR    

LAMPIRAN : KESIMPULAN           

LAMPIRAN : PERUBAHAN DHOMĪR      

LAMPIRAN : PRAKTIK KALIMAT 

LAMPIRAN : MATAN ARAB 



BAB I’RŌB (PERUBAHAN AKHIR KATA)


I’rōb (إِعْرَابٌ) adalah perubahan akhir kata[1] yang disebabkan perbedaan āmil (عَامِل)[2] yang masuk padanya, baik berupa lafazh maupun muqoddaroh (diperkirakan/dikhayalkan)[3].

I’rōb dibagi empat, yaitu (1) marfū’, (2) manshūb, (3) majrūr, dan (4) majzūm.[4]


[Marfū’]

Marfū’ memiliki empat tanda, yaitu dhommah, wawu, alif, dan nun.

(1) Dhommah (ـُ ـٌ) menjadi tanda untuk marfū’ di empat tempat: isim mufrod[5], jamak taksīr[6], jamak muannats sālim[7], dan fi’il mudhōri yang tidak bersambung apapun[8].

(2) Wawu (و) menjadi tanda untuk marfū’ di dua tempat: jamak mudzakkar sālim[9] dan asmāul khomsah yaitu (أَبُو) “ayah”, (أَخُو) “saudara”, (حَمُو) “ipar”, (فُو) “mulut”, dan (ذُو) “pemilik”[10].

(3) Alif (ا) menjadi tanda untuk marfū’ hanya pada isim dobel (tatsniyah).[11]

(4) Nun (ن) menjadi tanda untuk marfū’ pada fi’il mudhōri jika bersambung dhomīr tatsniyah, dhomīr jamak, dan dhomīr muannats mukhōtobah.[12]


[Manshūb]

Manshūb memiliki lima tanda yaitu fathah, alif, kasroh, yā, dan membuang nun.

(1) Fathah (ـَ ـً) menjadi tanda untuk manshūb di tiga tempat: isim mufrod[13], jamak taksīr[14], fi’il mudhōri yang dimasuki ‘āmil nawāshib dan akhirannya tidak bersambung apapun[15].

(2) Alif menjadi tanda untuk manshūb pada asmāul khomsah, contohnya (رَأَيْتُ أَبَاكَ وَأَخَاكَ) “aku melihat ayahmu dan saudaramu.”

(3) Kasroh (ـِ ـٍ) menjadi tanda untuk manshūb pada jamak muannats sālim.[16]

(4) Yā (ي) menjadi tanda untuk manshūb pada isim tatsniyah[17] dan jamak mudzakkar sālim[18].

(5) Membuang nun menjadi tanda untuk manshūb pada af’ālul khomsah yang marfū’nya dengan menetapkan nun.[19]


[Majrūr]

Majrūr memiliki tiga tanda yaitu kasroh, yā, dan fathah.

(1) Kasroh menjadi tanda untuk majrūr pada tiga tempat yaitu isim mufrod munshorif[20], jamak taksīr munshorif[21], dan jamak muanats sālim[22].

(2) Yā menjadi tanda untuk majrūr pada tiga tempat yaitu asmāul khomsah[23], isim tatsniyah[24], dan jamak mudzakkar sālim[25].

(3) Fathah menjadi tanda untuk majrūr pada isim ghoiru munshorif.[26]


[Majzūm]

Majzūm memiliki dua tanda yaitu sukun dan membuang.

(1) Sukun (ـْ) menjadi tanda untuk majzūm pada fi’il mudhōri yang shohih akhirannya.[27]

(2) Membuang menjadi tanda majzūm pada fi’il mudhōri yang berhuruf illat akhirannya dan af’ālul khomsah yang marfū’nya dengan menetapkan nun.[28]


Fasal Isim-Isim Mu’rob

Isim mu’rob[29] ada dua macam, ada yang mu’rob dengan harokat dan ada yang mu’rob dengan huruf.[30]

Yang mu’rob dengan harokat ada empat macam yaitu isim mufrod, jamak taksīr, jamak muannats sālim, dan fi’il mudhōri yang akhirannya tidak menyambung apapun. Semua isim di atas marfū’nya dengan dhommah, manshūbnya dengan fathah, majrūrnya dengan kasroh, dan majzūmnya dengan sukun.

Dikecualikan tiga hal darinya: (1) jamak muannats sālim yang manshūb dengan kasroh, (2) isim ghoiru munshorif yang majrūr dengan fathah, (3) fi’il mudhōri yang akhirannya berhuruf illat majzūmnya dengan membuang huruf akhirnya.

Yang mu’rob dengan huruf ada empat macam, yaitu (1) isim tatsniyah yang marfū’nya dengan alif; manshūb dan majrūrnya dengan yā, (2) jamak mudzakkar sālim yang marfū’nya dengan wawu; manshūb dan majrūrnya dengan yā; (3) asmāul khomsah yang marfū’nya dengan wawu, manshūbnya dengan alif, dan majrūrnya dengan yā, dan (4) af’ālul khomsah yang marfū’nya dengan nun, sementara manshūb dan majzūmnya dengan membuang nun.

[1] Bahasa Arob memiliki dua disiplin ilmu: Nahwu dan Shorof. Nahwu fokus menganalisa bagian akhir kata, sementara Shorof fokus menganalisa bagian awal dan tengah kata. Misalnya (طَالِبٌ), bagian ط dan ل dibahas Shorof, sementara ب dibahas Nahwu.

[2] Āmil (perangkat) adalah sesuatu yang menjadikan kata marfū’, manshūb, majrūr, atau majzūm, dan dia ada dua: lafzhi dan maknawi. Dikatakan lafzhi, jika āmil itu terlihat dan bisa diucapkan, contohnya (فِي الدَّارِ) di mana fī adalah ‘āmil yang menjadikan الدار majrūr. Dikatakan maknawi, jika ‘āmil itu tidak terlihat dan tidak terbaca, contohnya (زَيْدٌ مُسْلِمٌ) di mana yang menjadikan Zaid marfū’ adalah sebab ibtida (berada di awal kalimat), dari situlah ia disebut Mubtada. Sementara Zaid sendiri, menjadi ‘āmil lafzhi untuk Muslim (karena Khobar muncul karena adanya Mubtada).

[3] Huruf Hijaiyah ada 28. Tiga di antaranya adalah huruf illat (sakit) yaitu alif, yā, wawu. Sisanya sebanyak 25 adalah huruf shohih (sehat). Jika sebuah kata akhirannya berhuruf shohih maka i’rōbnya dengan harokat (dhommah, fathah, kasroh, sukun), contohnya (زَيْدٌ - زَيْدًا - زَيْدٍ) dan (يَذْهَبُ - يَذْهَبَ - يَذْهَبْ). Jika akhirannya berhuruf illat maka i’rōbnya muqoddaroh (diperkirakan), contoh (مُوسَى).

[4] Empat ini berkaitan dengan kondisi akhir sebuah kata. Asal tanda untuk marfū’ adalah dhommah, contohnya (زَيْدٌ - يَذْهَبُ). Asal tanda manshūb adalah fathah, contohnya (زَيْدًا - يَذْهَبَ). Asal tanda untuk majrūr adalah kasroh, seperti (زَيْدٍ). Asal tanda untuk majzūm adalah sukun, seperti (يَذْهَبْ). Akan tetapi dalam kondisi tertentu, tanda asal ini diganti perwakilan lain, yang akan dijabarkan pada bahasan berikutnya.

[5] Isim mufrod adalah isim yang menunjukkan makna tunggal, contohnya adalah (ذَهَبَ طَالِبٌ) “Siswa pergi”.

[6] Jamak taksīr adalah jamak yang tidak memiliki rumus (harus merujuk kepada kamus) contohnya adalah (ذَهَبَ طُلاَّبٌ) “para siswa pergi”.

[7] Yaitu jamak yang berakhiran (ات), contohnya adalah (ذَهَبَتْ طَالِبَاتٌ) “para siswi pergi”.

[8] Yaitu fi’il yang bermakna sekarang (present tense), contohnya (أَذْهَبُ) “aku sedang pergi”. Maksud tidak bersambung dengan apapun adalah tidak bersambung dengan nun taukid seperti (أَذْهَبَنَّ) “aku benar-benar akan pergi” maka ia mabni fathah, atau nun niswah seperti (يَذْهَبْنَ) “mereka (pr) pergi” maka ia mabni sukun. Mabni akan diperinci pada bahasan berikutnya.

[9] Yaitu jamak yang berakhiran (ون) atau (ين). Contohnya adalah (ذَهَبَ طَالِبُونَ) “para siswa pergi”.

[10] Yaitu isim-isim khusus yang berjumlah lima di atas, contohnya (ذَهَبَ  أَبُوكَ) “ayahmu pergi”, (ذَهَبَ أَخُوكَ) “saudaramu pergi”, (ذَهَبَ حَمُوكَ) “iparmu pergi”, (اِحْمَرَّ فُوكَ) “mulutmu memerah”, (ذَهَبَ ذُو مَالٍ) “pemilik harta pergi”.

[11] Yaitu isim yang berakhiran (ان) atau (ين), contohnya (ذَهَبَ طَالِبَانِ) “dua siswa pergi”.

[12] Dhomīr tatsniyah adalah (يـ+ان) “mereka berdua (lk)” dan (تـ+ان) “kalian berdua (lk) atau mereka berdua (pr)”. Dhomīr jamak adalah (يـ+ون) “mereka (lk)” dan (تـ+ون) “kalian (lk)”. Dhomīr muannats mukhōthobah adalah (تـ+ين) “kamu (pr)”. Lima fi’il ini biasa disebut af’ālul khomsah dan dicontohkan dengan (يَنْصُرَانِ - تَنْصُرَانِ - يَنْصُرُونَ - تَنْصُرُونَ - تَنْصُرِينَ).

[13] Contohnya (رَأَيْتُ الطَالِبَ) “aku melihat siswa itu”.

[14] Contohnya (رَأَيْتُ الطُلَّابَ) “aku melihat siswa-siswa”.

[15] Contohnya (لَنْ أَذْهَبَ) “aku tidak akan pergi”. Āmil nawāshib ada 10 dan akan diperinci pada bahasan berikutnya.

[16] Contohnya (رَأَيْتُ الطَّالِبَاتِ) “aku melihat siswi-siswi”.

[17] Contohnya (رَأَيْتُ الطَّالِبَينِ) “aku melihat dua siswa”.

[18] Contohnya (رَأَيْتُ الطَّالِبِينَ) “aku melihat siswa-siswa”.

[19] Contohnya (لَنْ تَذْهَبُوا) “kalian tidak akan pergi”, manshūb dengan hadzfun nun (membuang nun), aslinya تذهبون.

[20] Munshorif adalah isim yang memiliki wazan (rumus) seperti kātib (penulis) yang ikut rumus fā’il dari fi’il kataba (menulis). Lawannya adalah ghoiru munshorif, seperti (مَكَّة) yang tidak memiliki akar kata. Contoh isim mufrod munshorif adalah (مَرَرْتُ بِطَالِبٍ) “aku melewati seorang siswa”.

[21] Contohnya adalah (مَرَرْتُ بِطُلَّابٍ) “aku melewati para siswa”.

[22] Contohnya (مَرَرْتُ بِطَالِبَاتٍ) “aku melewati para siswi”.

[23] Contohnya (مَرَرْتُ بِأَبِيكَ) “aku melewati ayahmu”.

[24] Contohnya (مَرَرْتُ بِطَالِبَيْنِ) “aku melewati dua siswa”.

[25] Contohnya (مَرَرْتُ بِطَالِبِينَ) “aku melewati siswa-siswa.

[26] Contohnya (سَافَرْتُ إِلَى مَكَّةَ) “aku safar ke Makkah”. Makkah i’rōbnya majrūr dengan fathah karena isim ghoiru munshorif, karena kemasukan huruf jār ilā.

[27] Contohnya (لَمْ أَذْهَبْ) “aku belum pergi”.

[28] Hadzf (membuang) ada dua keadaan: (1) membuang huruf illat seperti (لَمْ أَخْشَ) “aku tidak takut” yang asalnya (أَخْشَى), dan (2) membuang nun seperti (لَمْ تَفْعَلُوا) “kalian tidak melakukan” yang asalnya (تَفْعَلُونَ).

[29] Fasal ini tidak hanya membahas isim, tetapi juga fi’il. Hal ini biasa disebut taglīb, yaitu memaksudkan dua atau lebih dengan menyebutkan perwakilan salah satu darinya. Semua istilah di fasal ini berikut contohnya, sudah dijelaskan di muka sehingga tidak perlu diulang kembali.

[30] Mu’rob artinya kata yang kena i’rōb. Kata yang kena i’rōb ada dua, yaitu isim dan fi’il mudhōri. Lawan dari mu’rob adalah mabni. 



Silahkan download kitabnya dibawah ini : 



Download Matan jurumiyah bahasa sunda 




sketsa tabel 
















Jumat, 18 Agustus 2023

Macam-Macam Ilmu Dalam Agama Islam

 

Macam-Macam Ilmu Dalam Agama Islam

 

ILMU TAUHID/ILMU AQIDAH

 

Ilmu tauhid adalah ilmu yang membicarakan tentang sifat sifat allah swt dan sifat sifat para utusannya yang terdiri dari sifat yang wajib, sifat jaiz dan sifat yang mustahil. selain dari itu juga menerangkan segala yang memungkinkan dan dapat diterima oleh akal, untuk menjadikan bukti dan dalil, dengan dibantu oleh masalah samiyat agar dapat mempercayai dalil itu dengan yakin tanpa keraguan di hati. Kitabnya : Aqidatul awwam, Jauhar Tauhid dll.

 

 

ILMU AL-QURAN/ULUMUL QURAN

 

Secara etimologi, kata Ulumul Quran berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaituulum dan Al-Quran. Kata ulum adalah bentuk jama dari katailmu yang berarti ilmu-ilmu. Kata ulum yang disandarkan kepada kata Al-Quran telah memberikan pengertian bahwa ilmu ini merupakan kumpulan sejumlah ilmu yang berhubungan dengan Al-Quran, baik dari segi keberadaanya sebagai Al-Quran maupun dari segi pemahaman terhadap petunjuk yang terkandung di dalamnaya. Dengan demikian, ilmu tafsir, ilmu qiraat, ilmu rasmil Quran, ilmu Ijazil Quran, ilmu asbabun nuzul, dan ilmu-ilmu yang ada kaitanya dengan Al-Quran menjadi bagian dari ulumul Quran. ilmu yang membahas tentang keadaan Al-Quran dari segi turunya, sanadnya, adabnya makna-maknanya, baik yang berhubungan lafadz - lafadznya maupun yang berhubungan dengan hukum- hukumnya, dan sebagainya

 

 

ILMU AKHLAQ

 

Ilmu akhlak adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia agar mempunyai adab dan sopan santun dalam pergaulan baik pergaulan sesama manusia maupun dengan Sang Pencipta. Kita dibina untuk mengetahui peraturan dan prosedur yang sesuai agar tidak bertindak sesuka hati. Bila kita mampu mengimplementasikan ilmu ini maka pergaulan akan menjadi indah dan sangat disayang baik oleh manusia, hewan maupun Sang Pencipta seperti akhlak Nabi Muhammad SAW. Nabi sendiri diutus, yang pertama tugasnya adalah memperbaiki akhlak manusia yang saat itu semua menjurus akhlak Jahiliyah.

Kitabnya : Akhlaqul Libanin

 

 

ILMU HADITS

 

Ilmu Hadis atau yang sering diistilahkan dalam bahasa Arab dengan Ulumul Hadits yang mengandung dua kata, yaituulum dan al-Hadis. Kata ulum dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak dari ilm, jadi berarti ilmu-ilmu, sedangkan al-Hadis dari segi bahasa mengandung beberapa arti, diantaranya baru, sesuatu yang dibicarakan, sesuatu yang sedikit dan banyak. Kitabnya : Fathul Bari, Subulus Salam, Bulughul Maram dll

 

 

ILMU USHUL FIQIH

 

kata ushul fiqh adalah kata ganda yang berasal dari kataushul dan fiqh yang secara etimologi mempunyai artifaham yang mendalam. Sedangkan ushul fiqh dalam definisinya secara termologi adalah ilmu tentang kaidah-kaidah yang membawa kepada usaha merumuskan hukum-hukum syara dari dalil-dalinya yang terperinci. Kitabnya : Al-Ushul min Ilmil Ushul

 

 

ILMU FIQIH

 

Ilmu fiqih adalah ilmu untuk mengetahui hukum Allah yang berhubungan dengan segala amaliah mukallaf baik yang wajib, sunah, mubah, makruh atau haram yang digali dari dalil-dalil yang jelas (tafshili). Produk ilmu fiqih adalahfiqih. Sedangkan kaidah- kaidah istinbath (mengeluarkan) hukum dari sumbernya dipelajari dalam ilmu Ushul Fiqih.

Kitabnya : Kifayatul Akhyar, Safinatun Najah

 

 

ILMU FARAIDH

 

Faroidh adalah bentuk kata jamak dari kata faridhoh. Sedangkan Faridhoh diambil dari kata fardh yang artinya taqdir (ketentuan). Ilmu Faraidh merupakan bagian dari Ilmu Fiqih yaitu Ilmu yang Membahas hukum-hukum waris dan ketentuan-ketentuan serta pembagian-pembagiannya.

Kitabnya : Matan Ar-Rahbiyah

 

 

ILMU TAJWID

 

Pengertian Tajwid menurut bahasa (ethimologi) adalah :   memperindah sesuatu. Sedangkan menurut istilah, Ilmu Tajwid adalah pengetahuan tentang kaidah serta cara-cara membaca Al-Quran dengan sebaik-baiknya. Tujuan ilmu tajwid adalah memelihara bacaan Al-Quran dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca. Belajar ilmu tajwid itu hukumnya fardlu kifayah, sedang membaca Al-Quran dengan baik (sesuai dengan ilmu tajwid) itu hukumnya FardluAin. Kitabnya : Tuhfatul Athfal, Hidayatul Mustafid dll.

 

 

ILMU HIKMAH

 

Ilmu hikmah adalah sebuah ilmu kebatinan dengan metode zikir dan doa, adakalanya juga dengan mantra berbahasa Arab atau campuran tetapi tidak bertentangan dengan akidah dan syariat Islam, ditujukan untuk urusan duniawi seperti kekebalan, pangkat, karir, perjodohan, pengasihan dan lain-lain.

Wallahu alam

kitab ilmu Al kaghidiyah

 Terjemahan kitab Al kaghidiyah  Daftar isi kitab alkaghiyah :   v ilmu kaghidza v Merubah kertas dengan surat jin  v BAB UANG GH...