Jumat, 06 Oktober 2023

Kitab-Kitab Rujukan Amalan Ilmu Hikmah

 

Kitab-Kitab Rujukan Amalan Ilmu Hikmah



Pesantren salaf merupakan pesantren yang menyediakan sistem pendidikan non formal dengan tradisi dan cirikhasnya mengkaji kajian kitab kuning sebagai materi pembelajarannya. Kitab-kitab kuning yang sering di kaji di pesantren diantaranya kitab-kitab fiqh, ushul fiqh, tasawuf, tafsir, tauhid, nahwu, balagah dan lain sebagainya yang dikarang oleh para ulama-ulama besar abad terdahulu.

Tidak hanya di pesantren-pesantren salaf, kini kitab-kitab klasik juga di kaji di pesantren-pesantren modern sebagai upaya untuk melestarikan dan masih relevan untuk di kaji. Salah satu kitab yang sering dikaji di pondok pesantren yaitu kitab ilmu hikmah, kitab yang mengkaji amalan-amalan. Ada beberapa kitab yang dapat dijadikan rujukan untuk mendalami ilmu hikmah yang populer di kalangan pesantren. Kitab-kitabnya diperjualbelikan selayaknya kitab-kitab kuning di setiap pesantren. Diantara kitab-kitab tersebut adalah kitab yang disusun oleh KH. Zahwan Anwar salah satu ulama dari Pati Jawa Tengah yang produktif dalam menyusun kitab. Kitabnya banyak berisi tentang amalan-amalan yang berkaitan dengan masyarakat beserta keterangan dosisnya atau kaifiyahnya.

Beberapa kitab Kiai Zahwan Anwar yang fokus dalam bidang ilmu hikmah yaitu Kitab pertama bernama Jaljalut. kedua Mahabbah, ketiga Mujarrobat al-Kubro, dan yang terakhir Jalbu ar-Rizqi. Tujuan Kiai Zahwan menulis kitab-kitab tersebut hanya dua. Pertama agar para santri senang berzikir. Kedua agar para santri semakin mendekatkan dirinya kepada Allah dengan wiridan atau berzikir meski hanya mengamalkan satu shalawat.

Pertama, kitab Jaljalut merupakan induk dari seluruh kitab karya Kiai Zahwan Anwar. Di dalamnya terdapat 60 bait. Kitab Jaljalut sebenarnya banyak, yang populer di kalangan pesantren hingga saat ini ada dua dengan pengarang yang berbeda. Pertama adalah Jaljalut Kubro yang ditulis oleh Kiai Romli dari Pamekasan. Sementara Jaljalut karangan Kiai Zahwan biasanya disebut Jaljalut Sughro. Sebenarnya pembedaan istilah Kubro dan Sughro ini hanya sebutan untuk membedakan kedua kitab Jaljalut dengan pengarang berbeda. Inisiatif Kiai Zahwan Anwar menulis kitab Jaljalut berangkat dari keresahan beliau melihat kitab Jaljalut (maksudnya Jaljalut Kubro) hanya disimpan para santrinya secara pribadi. Akhirnya beliau menulis kitab Jaljalut Sughro tersebut

Kedua, kitab Mahabbah. Sebuah kitab kecil yang berisi tentang tuntunan agar mudah mencintai sesuatu. Kiai Zahwan Anwar menulis kitab ini dengan tujuan agar ketika kita mencintai sesuatu, tidak lupa kepada Allah. Jika kita cinta terhadap sesuatu dan dekat dengan Allah, maka Allah pasti akan mengabulkannya. Ketiga, kitab Mujarrobat Kubro didalamnya menerangkan amalan-amalan yang digunakan untuk perlindungan diri ketika menjalani kehidupan di masyarakat. Keempat, Jalbu ar-Rizqi. Kitab berisi amalan untuk diberikan rizqi yang halal dan agar dilancarkan urusan ekoniminya. Maksud dari rizqi disini bukan semata-mata harta benda atau uang semata. Rizqi itu adalah segala sesuatu yang diberi oleh Allah.

Dari berbagai kitab Kiai Zahwan Anwar tersebut, sebagaimana telah dijelaskan di atas, tedapat lafal-lafal atau bagian-bagian khas (umum). Pada setiap bagian kata, kalimat dan bait dari kitab Kiai Zahwan Anwar mengandung khasaish (kekhususan-kehususan) bagi orang yang mempunyai hajat tertentu. Namun bagi siapa saja yang hendak mengamalkannya, alangkah baiknya mengamalkan yang amm. Sebab yang khas harus mendapat ijazah langsung dari dzurriyyah Kiai Zahwan atau muridnya yang telah mengamalkan.

Ada cerita yang patut disimak. Suatu ketika ada seorang santri Kiai Zahwan Anwar yang sedang terhimpit ekonomi dan berniat mengamalkan kitab Jalbu Rizqi Kiai Zahwan Anwar tanpa ijazah terlebih dahulu. Seperti yang lazim diketahui, kitab-kitab Kiai Zahwan Anwar jika diamalkan memang dipercaya mempunyai khasiat tertentu. Dalam sebuah keterangan pada satu amalan yang terdapat di kitab Jalbu ar-Rizqi diterangkan “Apabila ingin kaya maka harus puasa sekian hari dan tidak boleh makan sesuatu yang bernyawa juga tidak boleh memakan hasil bumi. Puasa seperti ini biasa disebut Ngerowot. Mengamalkan wiridnya terbilang sulit, yaitu harus di tempat yang suci dan sepi sekaligus tidak terdengar suara apapun”.

Singkat cerita, santri tersebut melaksanakan lelakon (istilah bagi orang yang sedang mengamalkan amalan tertentu). Mereka sengaja memilih tempat yang memang benar-benar sepi dan di atas batu di bawah grojogan (air terjun). Lelakon ini dilakukan seseorang yang memang sedang mempunyai hajat tertentu. Jika sudah begitu, lazimnya bakal ada khodam (sebutan untuk jin pendamping manusia) yang datang. Sementara khodam, ada tiga kategori sifatnya. Pertama malaikat, kedua jin dan yang terakhir adalah hawa nafsunya sendiri. Khodam yang mendatangi mereka berdua ternyata dari bangsa jin. Wallhasil ia gagal dan hajatnya tidak ada yang terkabul.

Kegagalan santri tersebut berhubungan erat dengan kayfiyah ijazah. Seseorang yang mendapat ijazah khas tentunya bakal berbeda dengan yang hanya mendapat ijazah amm (boleh dibaca tanpa harus terlebih dahulu mendapat ijazah). Karena desakan ekonomi, kedua santri itu membaca bagian yang khas, tanpa mendapat ijazah alias membaca sendiri tanpa adanya guru dan tidak disandarkan kepada Allah swt. Akibatnya mereka gagal.

Semua kitab yang disusun oleh Kiai Zahwan Anwar tersebut tidak terlepas dari karya-karya yang disusun oleh para ulama terdahulu seperti Kitab Al-Aufaq karya Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali yang berisi tentang amalan aji-ajian, wifiq untuk hajat yang sedang dialami. Selain itu, ada kitab Syamsul Ma’arif dan Manba’u Ushuli Hikmah. Kedua kitab tersebut disusun oleh Syaikh Ahmad bin Ali bin Yusuf al-Buni yang terkenal dengan ilmu hikmahnya. Didalamnya berisi tentang rahasia-rahasia yang membahas rahasia huruf dan keutamaan waktu, selain itu juga berisi tentang dasar-dasar ilmu hikmah seperti tata cara membuat wifiq-wifiq semacam rajah. Selain itu juga ada Mujarrobat Dairobi sebuah karya dari Syaikh Ahmad ad-Dairobi di dalamnya menjelaskan rahasia- rahasia dan khowas di dalam bacaan basmalah, al-fatihah, Ayat Kursi, Yasin dan beberapa surat lainya yang ada dalam Al-Qur’an.

Beberapa kitab tersebut memiliki daya tarik yang luar biasa di kalangan pesantren untuk dipelajari. Amalan-amalan ilmu hikmah menjadi power bagi guru-guru sufi untuk mendekatkan diri kepada Allah swt dalam menempuh jalan makrifat. Namun semua amalan-amalan ini pada dasarnya adalah ikhtiar bagi setiap makhluk untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Oleh karena itu semua amalan ini perlu adanya sanad yang terhubung dengan para guru-guru. Para ulama ahli hikmah selalu mengakui bahwa amalan-amalanya tersebut dapat terhubung sampai amaliyahnya Sayyidina Ali bin Abi Thalib.


Editor: Abdul Manap

Sumber: Alif.id

 

Jumat, 18 Agustus 2023

Macam-Macam Ilmu Dalam Agama Islam

 

Macam-Macam Ilmu Dalam Agama Islam

 

ILMU TAUHID/ILMU AQIDAH

 

Ilmu tauhid adalah ilmu yang membicarakan tentang sifat sifat allah swt dan sifat sifat para utusannya yang terdiri dari sifat yang wajib, sifat jaiz dan sifat yang mustahil. selain dari itu juga menerangkan segala yang memungkinkan dan dapat diterima oleh akal, untuk menjadikan bukti dan dalil, dengan dibantu oleh masalah samiyat agar dapat mempercayai dalil itu dengan yakin tanpa keraguan di hati. Kitabnya : Aqidatul awwam, Jauhar Tauhid dll.

 

 

ILMU AL-QURAN/ULUMUL QURAN

 

Secara etimologi, kata Ulumul Quran berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaituulum dan Al-Quran. Kata ulum adalah bentuk jama dari katailmu yang berarti ilmu-ilmu. Kata ulum yang disandarkan kepada kata Al-Quran telah memberikan pengertian bahwa ilmu ini merupakan kumpulan sejumlah ilmu yang berhubungan dengan Al-Quran, baik dari segi keberadaanya sebagai Al-Quran maupun dari segi pemahaman terhadap petunjuk yang terkandung di dalamnaya. Dengan demikian, ilmu tafsir, ilmu qiraat, ilmu rasmil Quran, ilmu Ijazil Quran, ilmu asbabun nuzul, dan ilmu-ilmu yang ada kaitanya dengan Al-Quran menjadi bagian dari ulumul Quran. ilmu yang membahas tentang keadaan Al-Quran dari segi turunya, sanadnya, adabnya makna-maknanya, baik yang berhubungan lafadz - lafadznya maupun yang berhubungan dengan hukum- hukumnya, dan sebagainya

 

 

ILMU AKHLAQ

 

Ilmu akhlak adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia agar mempunyai adab dan sopan santun dalam pergaulan baik pergaulan sesama manusia maupun dengan Sang Pencipta. Kita dibina untuk mengetahui peraturan dan prosedur yang sesuai agar tidak bertindak sesuka hati. Bila kita mampu mengimplementasikan ilmu ini maka pergaulan akan menjadi indah dan sangat disayang baik oleh manusia, hewan maupun Sang Pencipta seperti akhlak Nabi Muhammad SAW. Nabi sendiri diutus, yang pertama tugasnya adalah memperbaiki akhlak manusia yang saat itu semua menjurus akhlak Jahiliyah.

Kitabnya : Akhlaqul Libanin

 

 

ILMU HADITS

 

Ilmu Hadis atau yang sering diistilahkan dalam bahasa Arab dengan Ulumul Hadits yang mengandung dua kata, yaituulum dan al-Hadis. Kata ulum dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak dari ilm, jadi berarti ilmu-ilmu, sedangkan al-Hadis dari segi bahasa mengandung beberapa arti, diantaranya baru, sesuatu yang dibicarakan, sesuatu yang sedikit dan banyak. Kitabnya : Fathul Bari, Subulus Salam, Bulughul Maram dll

 

 

ILMU USHUL FIQIH

 

kata ushul fiqh adalah kata ganda yang berasal dari kataushul dan fiqh yang secara etimologi mempunyai artifaham yang mendalam. Sedangkan ushul fiqh dalam definisinya secara termologi adalah ilmu tentang kaidah-kaidah yang membawa kepada usaha merumuskan hukum-hukum syara dari dalil-dalinya yang terperinci. Kitabnya : Al-Ushul min Ilmil Ushul

 

 

ILMU FIQIH

 

Ilmu fiqih adalah ilmu untuk mengetahui hukum Allah yang berhubungan dengan segala amaliah mukallaf baik yang wajib, sunah, mubah, makruh atau haram yang digali dari dalil-dalil yang jelas (tafshili). Produk ilmu fiqih adalahfiqih. Sedangkan kaidah- kaidah istinbath (mengeluarkan) hukum dari sumbernya dipelajari dalam ilmu Ushul Fiqih.

Kitabnya : Kifayatul Akhyar, Safinatun Najah

 

 

ILMU FARAIDH

 

Faroidh adalah bentuk kata jamak dari kata faridhoh. Sedangkan Faridhoh diambil dari kata fardh yang artinya taqdir (ketentuan). Ilmu Faraidh merupakan bagian dari Ilmu Fiqih yaitu Ilmu yang Membahas hukum-hukum waris dan ketentuan-ketentuan serta pembagian-pembagiannya.

Kitabnya : Matan Ar-Rahbiyah

 

 

ILMU TAJWID

 

Pengertian Tajwid menurut bahasa (ethimologi) adalah :   memperindah sesuatu. Sedangkan menurut istilah, Ilmu Tajwid adalah pengetahuan tentang kaidah serta cara-cara membaca Al-Quran dengan sebaik-baiknya. Tujuan ilmu tajwid adalah memelihara bacaan Al-Quran dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca. Belajar ilmu tajwid itu hukumnya fardlu kifayah, sedang membaca Al-Quran dengan baik (sesuai dengan ilmu tajwid) itu hukumnya FardluAin. Kitabnya : Tuhfatul Athfal, Hidayatul Mustafid dll.

 

 

ILMU HIKMAH

 

Ilmu hikmah adalah sebuah ilmu kebatinan dengan metode zikir dan doa, adakalanya juga dengan mantra berbahasa Arab atau campuran tetapi tidak bertentangan dengan akidah dan syariat Islam, ditujukan untuk urusan duniawi seperti kekebalan, pangkat, karir, perjodohan, pengasihan dan lain-lain.

Wallahu alam

12 Fan ilmu

 

12 Fan Ilmu

 

Dalam dunia Pesantren, khususnya Pesantren Salaf (baca: Tradisional), keilmuan seseorang sudah bisa dikatakan mapan ketika dia sudah mempelajari 12 bidang ilmu. Memang satu pesantren dengan yang lainnya kadang berbeda dalam mendefinisikan 12 tersebut. Tapi, penulis mendapatkan satu sumber 12 fan ilmu itu yang dikemas dalam Bahar Basith (penjelasan tentang jenis Bahar nanti menyusul 😀 ). Penulis sendiri mendapatkan Nadhm tersebut ketika mondok di Pondok Pesantren Al Hijrah Assalafiyah di Purwakarta.

 

Nadhm tersebut adalah :

Shorfun Bayanun Ma’ani Nahwu Qofiyatun # Syi’run Arudlun Isytiqoqun Khottun Insyaau Munadhoroh wa tsani ‘asyruha Lughot # tilkal ‘ulumu laha adabul asmaau

 

1. Shorfun = ilmu Shorof

Ilmu ini membahas tentang morfologi suatu kalimah (kata) dalam bahasa arab. Perubahan dari satu bentuk ke bentuk yang lain untuk menghasilkan ma’na yang dimaksud. Contoh dari Fi’il (kata kerja) Madli ke bentuk Fi’il Mudlori’, Mashdar (kata benda), Isim Fa’il (pelaku), Isim Maf’ul (kata benda objek), dan lainnya. Kitab Panduan yang digunakan biasanya Matan Bina, Kailany, Fathul Khobirul Latif, Nadhm Maqshud, dan Lamiyatul Af’al.

 

2. Bayanun = ilmu Bayan

Lebih sukar dari ilmu Shorof, ilmu ini membahas tentang majas dan perumpaman dalam bahasa arab. Seperti halnya ilmu Shorof, ilmu ini juga hanya membahas satu kalimah (kata) tanpa melihat hubungannya dengan kalimah yang lain. Misalnya dalam penggunaan lafadh Ashobi’ahum dalam ayat :Yaj’aluun Ashobi’ahum fi adzaanihim dalam surat Al Baqoroh. Kata ashobi’ahum tersebut tidak dima’nai sebagai “jari-jari mereka”, tapi dima’nai sebagai “ujung jari-jari mereka”. Karena gak mungkin toh memasukkan jari ke telinga, yang mungkin memasukkan ujungnya saja. Dalam ayat tersebut, ilmu Bayan menamainya dengan nama Majas, sering disebut termasuk bab min ithlaaqil kul wairodatil juz, yang disebutkan adalah bentuk keseluruhan (jari-jari), tapi yang dimaksud adalah sebagian (ujung jari-jari).

 

3. Ma’ani = ilmu Ma’ani

Mirip dengan ilmu Bayan, ilmu ini juga terasa lebih sukar (memang semuanya sukar 😀 ). Pembahasan ilmu ini lebih ke penambahan ma’na yang timbul karena terjadi perubahan susunan kalimah bahasa arab. Jadi, ilmu ini tidak hanya membahas satu kalimah saja, tapi melihat hubungannya dengan kalimah yang lain. Misalnya pembuangan Mubtada dari struktur Mubtada Khobar dalam bahasa arab. Salah satu ma’na yang timbul adalah untuk Memuliakan objek yang ditunjuk oleh Mubtada tersebut.

 

4. Nahwu = ilmu Nahwu

Ilmu ini mungkin yang lebih sering terdengar berpasangan dengan ilmu Shorof. Biasanya orang bilang ilmu Nahwu Shorof. Memang fenomena itu sudah dari dulu diungkapkan oleh ulama dahulu. Para ulama bahkan menyebutkan bahwa As Shorfu Ummul ‘Ulum wa Nahwu Abuha. Ilmu Shorof adalah ibunya segala ilmu dan Ilmu Nahwu adalah bapaknya. Ilmu ini membahas gramatikal bahasa arab seperti bagaimana status jabatan kalimah (kata) dalam suatu kalam (kalimat). Apakah dia menjadi Fa’il (pelaku/subjek), Maf’ul (objek), Na’at (sifat), dan lainnya. Seperti halnya ilmu Ma’ani, ilmu ini otomatis membahas keterkaitan suatu kalimah dengan kalimah yang lainnya. Contohnya lafadh Ar Rohman pada bacaan basmalah adalah Na’at dari lafadh Jalalah (Allah).

 

5. Qofiyatun = ilmu Qofiyah

Fan (ilmu) ini mengatur bagaiman ujung satar awal harus sama dengan ujung satar tsani dalam suatu bait. Satar adalah potongan setengah bait dari suaatu nadhm. Misalnya kita punya suatu Nadhm

 

Al Hamdulillahil ladzi qod waffaqo # Lil ‘ilmi khoiro kholqihi wa lit tuqo

Dari bait di atas, satu satar adalah dari Al Hamdulillah sampai waffaqo. Yang saya contohkan adalah Bahar Rojaz dimana satar awal harus sama rimanya dengan satar Tsani. Tapi, di bahar yang lain ketentuan itu berbeda.

 

6. Syi’run = ilmu Syi’ir

Ilmu ini membahas tentang bagaiman cara membuat suatu Syi’iran tentunya dalam bahasa arab. Penulis tidak bisa mencontohkan karena belum pernah mengkaji ilmu ini.

 

7. ‘Arudl = ilmu ‘Arudl

Nah, tadi kita sedikit menyinggung masalah bahar. Dalam ilmu inilah istilah Bahar itu dipelajari. Bagaimana suatu nadhom bisa disusun dengan menggunakan enam belas bahar yang sudah ada. Salah satu kitab yang penulis tahu adalah Mukhtashor Syafi.

 

8. Isytiqoqun = ilmu Isytiqoq

Pencetakan suatu lafadh dari lafadh yang lain adalah objek kajian ilmu ini. Jika kita ingin tahu, sebenarnya lafadh Allah-pun dicetak dari lafadh Ilahun setelah melalui perubahan-perubahan. Demikian pula dengan lafadh-lafadh yang lain.

 

9. Khottun = ilmu Khot

Tulisan bahasa arab pun ada tata cara penulisannya. Nah, tata cara penulisan tersebut menjadi kajian ilmu ini. Dalam bahasa arab ada standar tujuh jenis tulisan, yaitu Naskhi, Kufi, Tsulusi, Riq’ah, Diwani, Diwani Jali, dan Farisi. Kitab yang penulis tahu, belum ada yang membahas ilmu ini.

 

10. Insyaau = ilmu Insya

Ilmu ini membahas bagaiman membuat suatu kalam (kalimat) yang benar dalam bahasa arab. Biasanya latihan ilmu ini adalah dengan menyusun kalam dari runtutan kalimah yang sembarang.

 

11. Munadhoroh = ilmu Munadhoroh

Kadang kala kita perlu ber-Munadhoroh (argumen) dengan pendapat orang lain. Nah, supaya argumen yang diungkapkan sesuai dengan aturan, dibuatlah ilmu ini.

 

12. Lughot = ilmu Lughot

Ilmu ini membahas tentang mufrodat (kosa kata) dalam bahasa Arab. Semisal vocabulary dalam bahasa Inggris.

 

Nah, itulah versi 12 fan ilmu yang penulis dapat. Jika ada yang pernah mendengar versi yang lain, silakan ditulis di sini. Tidak hanya ilmu itu yang harus kita pelajari, masih banyak dan tidak akan bisa hitung jumlah ilmu yang harus kita pelajari khususnya di bidang agama Islam. Semoga Allah meng-Istiqomah-kan kita agar tetap setia menjadi Thoolibul ‘Ilmi. Karena keutamaan yang Allah tawarkan sangatlah besar bagi orang pencari ilmu.

 

Wallahu a’lam

Rabu, 16 Agustus 2023

kitab Tashrif

 Matan kitab Tashrif 






klik download : 

Matan kitab Tashrif


Matan Nadhom Maqshud (kitab yaqulu)








Kitab Safinah

 Terjemahan kitab Safinah 




[MUQODDIMAH]

 

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدَّيْنِ. وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتَمِ النَّبِيَّيْنَ، وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ.

 

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin. wabihi nasta’iinu alaa umuurid dunyaa wad-diin. Wa shollalloohu wa sallama ‘ala sayyidina muhammadin khootamin nabiyyiin. Wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’iin. Walaa haula walaa quwwata illaa billaahil aliyyil ‘azhiim.

 

Artinya :

Segala puji milik Allah Rabb semesta alam. Dengan-Nya kami meminta pertolongan dalam urusan dunia dan agama. Semoga shalawat dan salam Allah atas tuan kita Muhammad penutup para Nabi, keluarganya, dan Sahabatnya semua. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan dari Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia.

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Bismillaahir rohmaanir rohiim

 

Bismillaahi : ngawitan abdi ngaos kana ieu kitab bari ngalap berkah kalawan nyeubat pirang-pirang jeuneungan gusti Alloh.

(anu sifat na gusti Alloh) Arrohmaani : nyaeta anu maparinan nikmat ageung Alloh di dunya ka mukmin jeung ka kafir.

(tur anu sifat na gusti Alloh) Arrohiimi : nyaeta anu maparinan nikmat alit Alloh di akhirat ka mukmin wungkul.

 

 

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin

 

Alhamdu : ari sadaya jinis puji eta tetep.

Lillaahi : khusus pikeun gusti Alloh (eta tetep kagungan alloh)

Robbil ‘Aalamin: anu mangeranan sadaya alam.

 

 

وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدَّيْنِ

wabihi nasta’iinu alaa umuurid dunyaa wad-diin

 

Wabihii : sareung ka gusti Alloh wungkul.

Nasta’iinu : nyuhunkeun pitulung abdi sadaya.

‘Alaa Umuuriddunyaa: kana mang pirang-pirang urusan /perkara dunya

Waddiini : jeung pirang-pirang urusan agama.

 

 

وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتَمِ النَّبِيَّيْنَ

Wa shollalloohu wa sallama ‘ala sayyidina muhammadin khootamin nabiyyiin.

 

Washollallaahu : sareung mugi-mugi nambih-nambih rohmat gusti Alloh.

Wassallama : sareung kasalameutan.

‘Alaa Sayyidinaa: ka jungjunan urang sadaya.

Muhammadin : teuges na kanjeng nabi Muhammad.

Khootaman/ Khootamin : anu janteun panungtung.

Nabiyyiina : samudaya para nabi. (sakabeh nabi)

 

 

وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

Wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’iin.

 

Wa Aalihii : sareung ka kulawargina kanjeng nabi.

Washohbihii : sareung ka para shohabatna kanjeng nabi.

Ajma’iina : teugesna sadayana bae.

 

 

وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ.

Walaa haula walaa quwwata illaa billaahil aliyyil ‘azhiim  

 

Walaa Hawla : teu aya daya upaya kanggo nyingkahan/ nebihan maksiat.

Walaa Quwwata: sareung teu aya kakiatan kanggo ngalakonan tho’at.

Illaa Billaahi: anging ku pitulung na gusti Alloh.

(anu sifat na gusti Alloh) al’aliyyi: anu maha luhur

(tur anu sifat na gusti Alloh) al ‘Azhiimi: anu maha agung.

 


[Rukun Islam]

 

أَرْكَانُ الإِسْلامِ خَمْسَةٌ:

1- شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إلاَّ اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدَاً رَسُوْلُ اللهِ

2- إِقَامُ الصَّلاَةِ.

3- إِيْتَاءُ الزَّكَاةِ.

4- صَوْمُ رَمَضَانَ.

5- حَجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً.

 

 

(Fashlun ), Arkaanul islaami khomsatun :

Syahaadatu an laailaaha illalloh wa anna muhammadar rosuululloh Wa iqoomush sholaati wa iitaa-uz zakaati wa shaumu romadhoona wa hajjul baiti manistathoo’a ilaihi sabiilaa.

 

Artinya :

Fasal : Rukun Islam ada 5, yaitu syahadat laa ilaha illa Allah dan Muhammad Rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Romadhon, dan haji ke Baitullah bagi yang mampu menempuh perjalananya.

 

 

 

FASHLUN : ARI IEU ETA HIJI FASAL

 

RUKUN ISLAM

 

 

أَرْكَانُ الإِسْلامِ خَمْسَةٌ

Arkaanul islaami khomsatun

 

Arkaanul Islaami: ari pirang-pirang rukun islam (eta).

Khomsatun : eta  aya lima.

 

1- شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إلاَّ اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدَاً رَسُوْلُ اللهِ

Syahaadatu an laailaaha illalloh wa anna muhammadar rosuululloh

 

Syahaadatu An Laa Ilaaha : kahiji nyaksikeun yen saeunya-eunya na teu aya pangeran anu wajib di ibadahan.

Illallaahu: anging ka gusti Alloh.

Wa Annna Muhammadan Rosuulullaahi : sareung nyaksikeun yen saeunya-eunya na kanjeng nabi Muhammad eta utusan Alloh.

 

 

2- إِقَامُ الصَّلاَةِ.

Wa Iqoomush sholaati

Wa Iqoomushsholaati : jeung ka dua na ngadeugkeun sholat.

 

 

3- إِيْتَاءُ الزَّكَاةِ.

Wa Iitaauz zakaati

Wa Iitaauzzakaati : jeung ka tilu na nyumponan zakat.

 

4- صَوْمُ رَمَضَانَ.

Wa Shoumu Romadhoona

Wa Shoumu Romadhoona : jeung ka opat na puasa di bulan romadhon.

 

5- حَجُّ الْبَيْتِ

Wa Hijjul Baiti

Wa Hijjul Baiti : jeung ka lima na munggah haji ka baetulloh.

 

 

مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً

manistathoo’a ilaihi sabiilaa

Man : ka jalma.

Istathoo’a : anu kawasa.

Ilaihi : kana munggah haji (naon).

Sabiilan : di jalan na. .

 




klik Download kitab safinah 

kitab ilmu Al kaghidiyah

 Terjemahan kitab Al kaghidiyah  Daftar isi kitab alkaghiyah :   v ilmu kaghidza v Merubah kertas dengan surat jin  v BAB UANG GH...